Selain unik, kudapan khas Solok ini sulit ditemukan karena musiman keluarnya yaitu pada momen tertentu saja seperti kendurian adat, pesta penikahan ataupun hantaran menantu untuk mertua menjelang lebaran. Tidak ada yang menjualnya kecuali saat bulan Ramadhan itupun sudah sangat jarang ditemukan. oleh karena itu hidangan ini patut dilestarikan, oleh siapa lagi kalau bukan kita.
Walaupun dalam pelaksanaannya Uda Uni (Siswa) hanya melihat cara mengolah pisang Pangek oleh Amak (guru) namun Mereka sangat tertarik dan Antusias, dan secara bergantian Uda uni diminta mengelilingi tungku ketika pangek pisang dimasak.
Cara pengolahan Pangek Pisangpun cukup sederhana. Pertama pisang kepok dikupas kulitnya dan dibelah dua. Berikutnya, campurkan pati santan kelapa, perasan kunyit, garam, vanili bubuk, dan potongan daun pandan.
Semua bahan lantas dicampur dan dikukus selama 20-30 menit hingga pisang menjadi empuk. Setelah didapat tekstur yang pas, sajian ini siap dihidangkan.
Harapan kami selaku pendidik dengan adanya pengenalan melalui pembelajaran Bahasa Sastra Minangkabau ini Uda Uni TK Islam Modern Fahmil Qur’an bisa terus melestarikan budaya Minangkabau khusus nya Solok, Terimakasih uda uni , Abak ( ustadz ), Amak ( ummi ), semoga banyak lagi kuliner Tradisional yang akan disajikan pada kesempatan berikutnya.
Discussion about this post