Sulit Air, PRNewspresisi.com-–Setelah Rapek Mufakek (Rapat Mufakat), dilaksanakan oleh anak kemenakan dari Kaum atau Suku Simabua, pada hari Kamis (26/6/2025) yang dilaksanakan dirumah Gadang Suku Simabua, menghasilkan serta menetapkan 8 orang yang akan diangkat menjadi Datuk Penghulu.
Prosesi selanjutnya yang harus dilaksanakan adalah Pancakauan (pengambilan Sumpah), Senin (30/6/2025) yang dilaksanakan di Rumah Gadang Suku Simabua.
Dalam hal ini, Ketua Pelaksana acara Tagak Penghulu, Drs. Ahmad Purnama, menyampaikan bahwa kegiatan Pancakauan atau pengambilan sumpah ini merupakan Prosesi Sakral.
Dimana para Angku Datuk yang telah dipilih oleh kaumnya akan di sumpah dihadapan kaumnya sendiri, agar Angku Datuk bisa menjalankan tugas mereka sesuai dengan Wewenang mereka.
Dan juga para Angku Datuk tidak melupakan Anak Kemanakan yang telah mengangkat dan mempercayai tugas dan wewenangnya, serta tidak merasa jumawah (tinggi hati) akan jabatan yang dimiliki, ujar Ahmad Purnama.
Proses pengambilan sumpah (Pancakauan)
Dalam proses pengambilan sumpah (Pancakauan), yang dilaksanakan pada acara pengukuhan Datuak penghulu, di rumah Gadang simabua, Senin (30/6/2025), akan dihadiri oleh para datuk, wakil datuk, hulubalang, Manti, Jurai, Bundo Kanduang, Anak Kamanakan, dan urang sumando.
Para datuk akan berbalas pantun ( Petatah petitih ), dimana permohonan izin untuk memulai acara pencakauan ini dilaksanakan.
Proses ini akan ada penyuguahan siriah dan pinang dalam carano, dan juga ada uang adat, sebagai izin yang telah diberikan dalam penyelenggaraan pancakauan.
Pada acara pencakauan ini, ada sedikit permasalahan yang timbul, anak kemanakan dari Datuak Rajo Putiah, menolak pengangakatan Syafrianto, sebagai Datuak Rajo putieh (Penghulu andiko Kutie Anyie).
Hal ini disebabkan ada permasalahan di interen Suku Simabua Kutie Anyie, setelah melalui perdebatan yang masih mengutamakan musyawarah, maka di putuskanlah dalam acara pencakauan ini hanya mensyahkan 7 orang yang diangkat menjadi Datuak Penghulu, dan 1 orang gagal untuk di laksanakan, yakni Syafrianto, sebagai Datuak Rajo putieh
(Penghulu andiko Kutie Anyie).

Pemasangan Baju, salempang, karih dan tongkat.
Setelah itu, proses yang dilaksanakan adalah pemasangan baju Kebesaran Datuk, dengan urutan sebagai berikut :
- Muhammad Rafik, S.SiT., M.M., sebagai Datuak Rajo Kuaso, berada dibawah payung Datuak Mangkuto Sati dengan Ninik Dt. Marajo.
Pakaian dipasangkan oleh Induak bako Suku Piliang, dibawah payung Dt. Rajo Nan Bosa
Soluak dipasangkan oleh Wakil Datuk Suku (Dt. Penghulu Kayo)
Tongkat (Tungkek) diberikan oleh Monti Simabu Dt. Bijo Birajo
Keris (Karih) dipasangkan oleh Monti Simabu Dt. Bijo Dirajo - Armaidi, sebagai Datuak Rajo Batuah (Hulubalang Simabua), berada dibawah payung Dt. Perhimpunan dengan Ninik Dt. Rajo Alam
Pakaian dipasangkan oleh Induak bako Suku Limo Panjang, dibawah payuang Dt. Sindo Sutan
Soluak dan Deta dipasangkan oleh Datuak Suku (Dt. Rajo Kuaso)
Tongkat (Tungkek) diberikan oleh Monti Simabu Dt. Bijo Birajo
Keris (Karih) dipasangkan oleh Monti Simabu Dt. Bijo Dirajo - Prof. DR. Nuradli Ridzwan Syah, sebagai Datuak Marajo (Penghulu Ninik Simabu), Datuak Niniak urang nan 9, berada dibawah payung Panghulu Kayo
Pakaian dipasangkan oleh Induak bako Suku Melayu
Soluak dipasangkan oleh Dt. Marajo nan Mangalifah
Tongkat (Tungkek) diberikan oleh Datuak Suku, Dt. Rajo Kuaso
Keris (Karih) dipasangkan oleh Jurai - Dr. Charles Simabura, S.H., M.H. sebagai Datuak Pono Marajo (Penghulu Andiko Simabua Hilie), dari Simabua Sumpadang dibawah payung Dt. Ninik Marajo
Pakaian dipasangkan oleh Induak bako Suku Limo Panjang, dibawah Payung Dt. Rangkayo Basa
Soluak dipasangkan oleh Helmi Penuh, Dt. Pono Marajo yang mangalifah
Salempang dipasangkan oleh Dt. Monti
Tongkat (Tungkek) diberikan oleh Datuak Suku Simabua
Keris (Karih) dipasangkan oleh Hulubalang - Ricky Risman, S.E, sebagai Datuak Lenggang Marajo (Penghulu Andiko Simabua Sumpadang). Dibawah payung Dt. Ninik Marajo
Pakaian dipasangkan oleh Induak bako Suku Limo Singkek, dibawah payung Dt. Gindo Tan Alam
Soluak dipasangkan oleh Dt. Lenggang Marajo yang mangalifah
Salempang dipasnagkan oleh Dt. Monti
Tongkat (Tungkek) diberikan oleh Dt. Suku
Keris (Karih) dipasangkan oleh Wakil Hulubalang - Mulyadi, S.E, sebagai Datuak Perhimpunan (Penghulu Andiko Kutie Anyie), dibawah payung Dt. Ninik Rajo Alam
Pakaian dipasangkan oleh Induak bako Suku Limo Panjang, dibawah payung Dt. Katik Alam Batuah
Soluak dipasangkan oleh Dt. Suku
Tongkat (Tungkek) dan salempang dipasangkan oleh Dt. Monti
Keris (Karih) dipasangkan oleh Wakil Hulubalang - Effendi, Sebagai Datuak Penghulu Sutan (Penghulu Andiko Bodi), dibawah payung Dt. Ninik Polong kayo
Pakaian dipasangkan oleh Induak bako Suku Limo Panjang, dibawah Payung Dt. Ninik Polong Kayo
Soluak dipasangkan oleh Dt. Ninik Polong Kayo
Salempang dipasangkan oleh Dt. Monti
Tongkat (Tungkek) diberikan oleh Dt. Suku
Keris (Karih) dipasangkan oleh Wakil hulubalang
Para Datuak di Sumpah melalui Jurai Suku, dan disaksikan oleh seluruh Angku Datuk, Wakil Datuk, Hulubalang, Monti, Anak Kemenakan, Urang Sumando, dan Bundo Kandung Suku Simabua, serta para tamu undangan.
Sepatah kata dan Nasehat yang diberikan oleh Datuak Polong kayo, ucapan Syukur kepada Allah, karena pada hari ini, Suku Simabua telah memiliki Petinggi didalam Rumah Gadang, terutama dalan Persukuan.
Datuak Polong Kayo hanya mengingatkan kepada Datuak terpilih, bahwa Tugas Pokok serta fungsi kita sebagai datuak janganlah dilupakan, dan juga kita harus memaknai dari pakaian yang datuk pakai, pakaian buka sekedar menutup badan saja, tapi banyak hal yang tersirat atau makna yang terdapat didalamnya, ujar Datuak Polong Kayo
Sepatah kata dari Datuak terpilih, yakni Muhammad Rafik, S.SiT., M.M., sebagai Datuak Rajo Kuaso, mengucapkan rasa terima kasih kepada Anak kemanakan kami dari suku simabua, yang telah mempercayai kami memimpin Kapal disuku simabua ini.
Kami dari datuak yang dipilih ini, mengemban tugas yang dipercayai membawa anak kemenakan suku simabua, apalagi kita banyak mendengarkan kasus dimana Anak kemanakan kita yang sudah jauh dari Adat, Agama dan UU.
Kami berusaha menjadi Datuak yang adil, dan bisa bertanggung jawab baik untuk keluarga kami, Anak kemanakan, dan suku yang ada di rumah gadang, ujar Datuak Rajo Kuaso. (Hendrik)











