Untuk penguatan numerasi peserta didik dapat mempelajari berapa jumlah uang yang dibawa, jumlah belanja mereka dan sisa uang yang tidak habis mereka belanjakan. Sebagian dari peserta didik ada juga yang harus meninggalkan beberapa potong barang belanjaan di meja kasir atau mengembalikan ke rak semula karena uang yang mereka miliki tidak mencukupi untuk membayar semua barang belanjaan.
Akhirnya dengan penerapan pembelajaran yang memanfaatkan aset fisik di lingkungan sekitar sekolah berupa minimarket banyak pembelajaran bermakna yang dirasakan secara langsung oleh peserta didik. Secara terintegrasi pendidik sudah memanfaatkan beberapa modal aset dalam pembelajaran bermakna seperti aset manusia, aset sosial, aset fisik, aset lingkungan dan alam serta aset finansial.
Dengan penerapan pembelajaran ini peserta didik memperoleh pengalaman baru secara mandiri, keterampilan bersosialisasi, keterampilan dan kecakapan hidup serta manajemen keuangan yang baik sedari dini. Aset finansial yang mereka terapkan dari literasi finansial dapat menunjang pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Semua ini dapat tercipta dengan kearifan lokal yang selalu disampaikan di kelas yaitu katiko ado di tahan la indak ado baru di makan yang artinya penerapan hidup hemat dengan menyisihkan sebagian uang belanja harian untuk ditabung dan dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran.
Filosofi ini menjadi aset luar biasa yang dapat membantu guru sebagai pendidik dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif di kelas. Semoga dengan penerapan pembelajaran ini dapat menjadi referensi bagi kelas lain di SD Negeri 21 Payakumbuh.