Di tempat terpisah Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar menyayangkan sikap dari pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menghadapi permasalahan ini.
Sebagai seorang kepala daerah ia menginginkan persoalan ini dapat selesai secepatnya karena ini juga menyangkut perekonomian masyarakat yang ada di Nagari Aie Dingin dimana mata pencarian masyarakat ialah melalui aktivitas pertambangan yang saat ini masih ditangguhkan hingga permasalahan Jalan Nasional ini diselesaikan.
“Yang terdampak dari permasalahan ini bukan masyarakat Aia Dingin saja, namun juga seluruh pengguna jalan yang melalui Jalan Nasional di Nagari Aia Dingin, Sebagai Bupati yang berada di wilayah ini saya merasa prihatin karena permasalahan ini belum juga terselesaikan dalam waktu yang cukup lama dan belum ada solusi yang diberikan oleh Pemerintah Propinsi selaku pihak yang berwenang” ucap Bupati Epyardi.
Bupati yakin apabila semua pihak mau duduk bersama, permasalahan akan selesai dalam waktu yang secepat-cepatnya, dan dapat menemukan titik terang .
“Terus terang saya merasa miris karena agenda rapat ini kembali gagal. Padahal seluruh pihak lainnya sudah mau datang jauh jauh. Orang dari balai Jalan dan balai sungai serta pengusaha tambangnya sudah datang untuk menyelesaikan permasalahan ini, namun amat disayangkan pihak pemerintah Provinsinya sendiri tidak datang”
Usai rapat salah seorang pengusaha tambang di Nagari Aia Dingin menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat : “Kami berharap sekali karena sudah 15 hari kurang lebih kami tidak beroperasi.
Soal pihak provinsi yang tidak hadir saya tidak tahu alasannya yang jelas kami mohon solusinya. Karena pekerja kami juga punya kelurga yang mesti dihidupi,” ungkap Hari salah seorang pengusaha tambang di Nagari Aie Dingin.
“Ya kami kecewa. Soal tanggung jawab jalan, bagi kami pelaku usaha, jalan yang bisa kami perbaiki sudah kami perbaiki. Gorong-gorong yang tertutup sudah kami buka, jalan masyarakat juga sudah kami perbaiki,”ujar Damiri yang juga merupakan salah satu pemilik usaha tambang di Nagari Aie Dingin.(Hafrizal/Hendrik)