Arosuka, PRnewspresisi.com – Pemerintah Kabupaten Solok akan mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk pemberhentian sementara operasi tambang menyusul terjadinya bencana longsor tambang emas di Bukik Akok Nagari Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti pada Kamis 26 September 2024 lalu yang memakan korban 13 orang meninggal dunia dan 12 orang luka-luka.
Hal tersebut disampaikan Pjs. Bupati Solok Akbar Ali dalam jumpa pers dengan awak media Senin (30/09/2024) di Ruang Kerja Bupati Solok Arosuka dihadiri juga oleh Kalaksa BPBD Kab Solok : Irwan Effendi, Sekretaris DLH : Herman Hakim, Kabid PK BPBD : Nopelius, Sekretaris Diskominfo : Syafriwal dan Kasat Pol PP : Elafki serta OPD terkait.
Di hari ke 3 bertugas di Kabupaten Solok Pjs. Bupati Solok bergerak cepat melakukan pertemuan jumpa pers untuk menginformasikan serta menerima masukan atas penanganan bencana yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Solok pasca bencana longsor.
Bencana longsor tambang yang terjadi pada hari Kamis 26 September 2025 jam 17.00 Wib itu dipicu oleh tingginya curah hujan di lokasi Bukik Akok Nagari Sungai Abu mengakibatkan sebanyak 13 orang meninggal dunia yang sudah dievakuasi oleh masyarakat bersama relawan dan telah dimakamkan oleh pihak keluarga serta 12 orang selamat.
Dalam penanganan pengobatan terhadap korban selamat (luka-luka) pada hari Jum’at tanggal 28 September 2024 telah di rujuk ke RSUD Arosuka dan RSUD M.Nasir dimana semua biaya pengobatan di tanggung oleh Pemerintah Kabupaten Solok, “ujar Akbar Ali yang juga pernah Pj. Walikota Pare-pare itu.
Adapun daftar korban yang meninggal dunia sebagai berikut :
- Saiful Jamil   : 30 thn : Talang Timur
- Dasriwandi    : 47 thn : Talang Barat
- Doris Purba   : 30 thn : Panasahan
4.Yedrimen        : 44 thn : Talang Barat - Yusrizal          : 44 thn : Taratak Dama
- Ilham              : 25 thn : Panasahan
- Zil                   : 37 thn  : Solok Selatan
- Indra              : 18 thn  : Solok Selatan
- Gusri Ramadansyah : 44 thn : Panasahan
- Ambra         : 29 thn  : Surian
- Zakir            : 26 thn  : Taratak Batu Salimpek
- Herma Doni : 36 thn  : Padang Aro Sosel
- Sugeng Prayetno : 48 thn : Panasahan
Untuk korban selamat (luka-luka) di RSUD M.Nasir :
- Zul Adrianto : Sarik Alahan Tigo : Rawat Inap
- Maizaldi        : Solok Selatan : Rawat Inap
- Agus Salim Rahmat : Solok Selatan : pulang
- Syaria Efendi : Sangir     : Rawat Inap
- Rahul Rahman Ibrahim : Salimpek :Â Rawat Inap.
Sedangkan Korban yang di rawat di RSUD Arosuka adalah :
- Rezky Ardiko Putra : Sungai Dareh : Rawat Inap Ruang Bedah
- Handika Septriadi : Sungai Dareh : Rawat Inap.
Sementara korban lainnya yakni :
- Yandri Nova  : Panasahan  : Rawat di Rumah
- Zulmadinir     : Panasahan : Rawat di Rumah
- Musriyanto     : Pekonina Sosel : Stabil
- David Yulianto : Salimpek           : Stabil
- Khairul Yasri/Kaliang : Sungai Kaluang : Stabil.
Dikatakan upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Solok berkoordinasi dengan Forkopimda dan Basarnas untuk melakukan pencarian, pertolongan dan evakuasi terhadap korban bencana longsor tambang.
Kendala yang dihadapi, lokasi kejadian yang sulit dengan medan yang tidak bisa dijangkau dengan komunikasi dan kendaraan (roda dua dan roda empat) sehingga menbutuhkan waktu untuk evakuasi korban dengan waktu 4 sampai dengan 6 jam berjalan kaki.
Sementara kondisi terakhir, dikatakan percarian dan pertolongan telah selesai dilakukan namun posko pengaduan orang hilang di Kantor Wali Nagari Sungai Abu masih tetap dibuka jika ada warga yang melaporkan kehilangan keluarga.
Untuk rencana tindak lanjut Pemda merekomendasian ke Provinsi Sumatera Barat untuk penutupan aktifitas di kawasan hutan lindung.(Zal Harun)