2. Dalam tatanan masyarakat Minangkabau memilih pemimpin tidak terlepas juga dari pandangan Islam diatas antara lain untuk calon pemimpin perlu diperhatikan beberapa kriteria dan aspek , disini penulis memberikan istilah STAF & IT,( Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah, serta Iman dan Taqwa),
menurut masyarakat Minangkabau seorang calon pemimpin juga perlu diperhatikan kriteria lain yang tidak kalah pentingnya TAKAH adalah performance, penampilan, penampakan. Orang yang enak dipandang, punya kharisma dan wibawa disebut ‘manakah’. Takah bukan berarti gagah atau cantik, belum tentu orang gagah atau cantik adalah orang yang takah. Orang yang gagah atau cantik belum tentu terlihat cerdas atau berwibawa. Orang Minangkbau dalam percakapan sehari hari akan berucap ” ndak ado potongan nyo ntuak jadi pemimpin do, ndak manakah”.
TAGEH, dalam dialek beberapa daerah di Minangkabau dibaca juga TOGEH, adalah Tegas. Seorang pemimpin dituntut untuk bersikap tegas dan bijaksana, dalam adagium adat disebutkan “Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati” ( Alu terbentur patah tiga, semut terinjak tidak mati ) artinya seorang pemimpin itu harus tegas dalam bertindak, alu tataruang patah tigo, tapi walaupun begitu dia harus bijaksana sehingga semut kalau terinjakpun oleh dia tak akan mati, ini bahasa kiasan. Tapi harus diingat, tageh bukan berarti keras atau kasar, orang Minangkabau tidak akan suka dengan pemimpin yang kasar, apalagi kalau mulutnya kotor.
Buat orang Minangkabau pemimpin itu diibaratkan sebagai beringin Gadang ditangah koto, pohonnya tinggi besar, berusia lama, kuat dan kokoh pepatah adat menyebutkan begini
Baringin rindang ditangah koto, tinggi tampak jauh, gadang jolong basuo, ureknyo tampek baselo, batangnyo tampek basanda, pucuaknyo cawang ka langik, dahannyo tampek bagantuang, daunnyo perak suaso, bungonya ambiak ka suntiang, buahnyo buliah dimakan,daunnyo tampek bataduah katiko hujan, tampek balinduang katiko paneh”
TOKOH, tokoh dalam hal ini adalah tokoh masyarakat, bukan tokoh dalam pertunjukan sandiwara atau pewayangan.Tokoh masyarakat adalah orang-orang yang memiliki pengaruh di masyarakat, baik tokoh masyarakat yang dipilih secara formal, maupun yang didapatkan secara informal. Seorang tokoh masyarakat adalah seseorang yang memiliki posisi dalam lingkungan tertentu dan memiliki pengaruh besar. Mereka umumnya dianggap penting oleh masyarakat dan dekat dengan masyarakat. Buat menjadi seorang pemimpin orang Minangkabau juga menganggap ini sesuatu yang penting, ketokohan seseorang didalam masyarakat akan menjadi faktor penting, kecil sekali kemungkinannya seseorang yang entah darimana asalnya, entah apa yang sudah dibuatnya untuk masyarakat tiba -tiba muncul menjadi calon pemimpin, kalau ada pun menurut pengalaman yang sudah- sudah tidak akan mendapat dukungan yang bermakna.