Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Gereja HKBP PUK SOLOK dan Pengurus Gereja Khatolik Santo Petrus Solok, peserta didik yang beragama Kristen Protestan berjumlah 136 orang, dan dibimbing oleh guru agama, Ibu Rosmaida Purba,S.PdK. sementara Peserta didik yang beragama Khatolik berjumlah 85 orang, dibimbing oleh Ibu Elisabet Pinayungan,S.Ag.
Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah sebuah proses pembelajaran yang utuh, bukan hanya pembelajaran secara kognitif, melainkan juga secara emosional. Peserta didik dipandu melalui setiap proses pembelajaran untuk mengenal Allah, karya-Nya, dan melakukan perintah-Nya di dalam kehidupan.
Pendidikan Agama Kristen (PAK) bertujuan agar peserta didik mampu berkembang terus dalam pemahaman tentang Allah dan menolong mereka supaya dapat hidup sebagai pengikut Kristus yang dewasa dalam iman. Selanjutnya peserta didik diharapkan mampu menempatkan diri sebagai pengikut Kristus yang penuh Kasih kepada seluruh cipataanNya.
Untuk mencapai tujuan tersebut,maka dibutuhkan peran Guru Pendidikan Agama Kristen di Sekolah, Gereja dan masyarakat. Guru mempunyai peranan penting untuk mendidik, membimbing, serta mengarahkan peserta didik atau anak-anak mengenal pribadi Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Guru adalah pribadi yang bertanggung jawab untuk membimbing dan memotivasi siswa, agar siswa semakin memahami kemampuan yang dimilikinya.
Guru Pendidikan Agama Kristen tidak hanya memberikan ilmu kepada peserta didik, tetapi juga harus mengarahkan peserta didik dalam pertumbuhan kerohanian serta mewariskan iman Kristen kepada peserta didik.
Secara geografis Indonesia terdiri dari daratan yang dipisahkan oleh lautan. Secara demografi, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Khusunya dalam hal agama, Indonesia sangat majemuk. Sebagai akibatnya, daerah-daerah di Indonesia yang penduduknya beranekaragam suku dan agamanya memiliki penganut agama yang jumlahnya tidak merata. Hal ini, berpengaruh pada kehadiran guru (khususnya guru agama Kristen di sekolah negeri) tidak merata.
Kondisi ini, tidak menghalangi proses pendidikan agama Kristen dan budi pekerti di sekolah- sekolah negeri yang memiliki peserta didik beragama Kristen. Pihak sekolah bekerja sama dengan pihak gereja agar kebutuhan pendidikan agama Kristen peserta didik tetap terpenuhi, meski dilaksanakan di luar jam sekolah.
Kota Solok, salah satu daerah di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama muslim. Di kota ini tercatat peserta didik non muslim ( Khatolik dan Protestan) yang tersebar di beberapa sekolah negeri mulai tingkat SD,SMP,SMA dan SMK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Gereja HKBP PUK SOLOK dan Pengurus Gereja Khatolik Santo Petrus Solok, peserta didik yang beragama Kristen Protestan berjumlah 136 orang, dan dibimbing oleh guru agama, Ibu Rosmaida Purba,S.PdK dengan Peserta didik yang beragama Khatolik berjumlah 85 orang, serta dibimbing oleh Ibu Elisabet Pinayungan,S.Ag selaku guru agama sendiri.
Wawancara penulis dengan peserta didik dan orangtua, mereka berharap pemerintah melalui Kemenag dapat memperhatikan, pemerataan guru agama Kristen dan budi pekerti khususnya di sekolah negeri Supaya seluruh peserta didik yang beragama Kristen dapat belajar agama di sekolah seperti teman-temannya yang beragama muslim.
Karena, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.