Ervina,S.Pd.I
(Guru MIN Kota Solok)
Kota Solok,PRnewspresisi.com–Defenisi mutu memiliki makna yang bermacam-macam tergantung kepada orang yang memaknainya. Mutu berasal dari bahasa latin yakni “Qualis” yang berarti What Kind of (tergantung kata apa yang mengikutinya). mutu menurut Daming adalah kesesuaian dengan kebutuhan, sedangkan Mutu menurut juran adalah kecocokan dengan kebutuhan (usman,2006:407) Sementara Mutu dibidang pendidikan meliputi input, proses, output, dan outcome. Adapun input pendidikan dinyatakan bermutu jika siap berproses.
proses Pendidikan dikatakan bermutu apabila mampu menciptakan suasana yang PAIKEM (pembelajaran yang Aktif,Inovatif,Kreatif dan Menyenangkan) sehingga Pendidikan bukan hanya mentransfer ilmu, teori, dan fakta-fakta akademik, mengurus soal ujian, menetapkan kriteria kelulusan, atau sekadar mencetak ijazah. Tapi Pendidikan merupakan proses pembebasan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, dan ketidakjujuran.
Karena itu, proses pendidikan tidak terbatas pada hafalan dan latihan penguasaan soal-soal ujian semata, sebab selama ini banyak yang beranggapan bahwa Proses pembelajaran bagi para lulusan dinilai sukses apabila sudah berhasil meraih selembar ijazah. Padahal di balik ijazah yang dimilikinya belum tentu menjamin perubahan watak, pemikiran, dan perilaku seseorang.
Proses pendidikan, selain diarahkan pada pembentukan semangat, motivasi, kreativitas, keuletan, dan kepercayaan diri, juga ditekankan pada pembentukan kesadaran, disiplin, tanggung jawab, dan budaya belajar yang baik. Proses pendidikan semacam itu dapat dikembangkan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, kebutuhan, karakteristik, dan gaya belajar peserta didik. Itulah yang dikatakan dengan pendidikan bermutu.
Namun, di era kompetisi yang serba ketat seperti saat ini, mutu saja tidaklah cukup guna membangun lembaga pendidikan yang unggul. Para pengelola lembaga pendidikan harus mampu menjadikan lembaganya berdaya saing.
Daya saing disini ialah upaya lembaga pendidikan mempersiapkan masa depan peserta didiknya di tengah kompleksitas tantangan zaman.
Dewasa ini hampir dalam setiap wacana mutu pendidikan kita muncul gagasan tentang pentingnya daya saing,sekarang daya saing seperti jadi obsesi dalam merespon era globalisasi, akibatnya globalisasi juga membuka peluang untuk berbagi dan saling bekerja sama atas dasar mutualisme,kesederajatan, dan saling percaya.
Discussion about this post