Namun sebaliknya jika guru sudah mengoptimalkan pembelajaran berdiferensiasi, maka kebutuhan peserta didik akan terpenuhi sehingga terciptalah pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.
Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, guru harus melakukan beberapa hal penting seperti pemetaan kebutuhan belajar untuk mengetahui kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik. Ada peserta didik yang suka belajar sendiri dan ada yang cendrung belajar dalam kelompok.
Kemudian guru harus merencanakan pembelajaran berdasarkan hasil pemetaan dengan memberikan pilihan kepada peserta didik baik dari strategi, materi maupun cara belajar. Hal yang paling penting dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini adalah dengan melakukan evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung secara bersama-sama antara guru dan peserta didik.
Penerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara optimal di dalam kelas menuntut guru harus memahami tiga strategi diferensiasi yang meliputi konten, proses dan produk. Diferensiasi konten merupakan materi atau pesan yang harus disampaikan kepada peserta didik.
Untuk menyampaikan pesan tersebut guru menyiapkan materi dalam bentuk bahan ajar dan alat yang diperlukan peserta didik. Diferensiasi proses mengacu kepada cara guru dalam mengajak peserta didik untuk masuk ke dalam kegiatan pembelajaran dan menemukan pengetahuan mereka secara mandiri dalam proses tersebut.
Guru dituntut untuk menyiapkan pertanyaan pemantik, materi yang menarik, serta LKPD yang menantang agar peserta didik menikmati proses yang disajikan oleh guru. Setelah peserta didik menemukan knowledge dari pembelajaran, tentunya mereka akan mampu menyajikan hasil dalam bentuk produk dan unjuk kerja yang dapat disajikan secara lisan dan tulisan baik secara individu maupun kelompok.
Discussion about this post