Sebagai sekolah pelaksana Kurikulum Merdeka, penulis menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas 4 b SDN 21 Payakumbuh. Setelah melakukan pemetaan dari hasil penilaian diagnostik non kognitif, ternyata peserta didik cendrung untuk belajar dalam kelompok dan dilakukan di luar kelas.
Penulis menyiapkan materi, alat, dan tempat yang akan digunakan peserta didik dalam kegiatan kelompok. Masing-masing kelompok diberi tugas yang berbeda dengan kelompok lain dalam materi yang sama.
Sebagai guru, penulis memfasilitasi kegiatan kelompok dan memberikan arahan serta bimbingan kepada semua kelompok dalam proses pembelajaran. Setelah tugas kelompok selesai maka mereka akan berkunjung ke kelompok lain untuk saling menyampaikan hasil kerja kelompok masing-masing, sehingga pada akhir kegiatan semua kelompok dapat memahami hasil diskusi setiap kelompok.
Setelah semua kelompok menuntaskan rangkaian kegiatan, kemudian dilakukan refleksi untuk memberikan evaluasi dalam mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang sudah dipelajari.
Salah satu tujuan guru sebagai pendidik generasi Z pada Kurikulum Merdeka tentunya mewujudkan merdeka belajar bagi peserta didik dan menciptakan peserta didik dengan Profil Pelajar Pancasila. Tujuan ini dapat dicapai dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas masing-masing. Setidaknya “jika kita tidak bisa menjadi guru yang luar biasa bagi perserta didik, maka jangan pernah menjadi guru yang biasa-biasa saja”.
Discussion about this post