Oleh: Ernawilis, S.Pd.
(Guru SMPN 1 Lembang Jaya Kab. Solok)
PRnewspresisi.com–menurut KBB1 Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencariannya, profesinya) mengajar, Dengan kata lain guru adalah seseorang yang mengajar suatu ilmu, sementara Dalam bahasa Indonesia, profesi guru umumnya merujuk pada pendidikan professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai, dan mengevalusi peserta didik.
Peran guru dalam pendidikan haruslah menjadi teladan,menjadi seorang model sekaligus mentor dari peserta didik dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter yang meliputi olah pikir, olah hati dan olah rasa. Sementara Konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yakni dengan menerapkan “Sistem Among”, “Tutwuri Handayani” dan “Tringa”.
Ki Hadjar Dewantara dalam pandangannya mengibaratkan peserta didik sebagai Padi dalam melaksanakan pendidikan, Sementara petani diibaratkan sebagai
guru, Menurut Ki Hajar Dewantara lagi, Pendidikan adalah sebuah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak, ungkapan itu berimplikasi kepada pendidikan dalam menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka menjadi manusia dan sebagai anggota masyarakat dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Gagasan filosofis yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara telah menjadi pondasi bagi pendidikan di Indonesia. Menurut Ki Hadjar Dewantara (KHD) hakikat pendidikan adalah usaha memasukkan nilai-nilai budaya ke dalam diri anak, sehingga membentuknya menjadi manusia yang utuh, baik jiwa dan rohaninya. Sehingga Alam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak.
KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda pula perlakuannya. Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak).
Kita harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berfikir kreatif, mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar), tapi kebebasan itu bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari guru supaya anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
Discussion about this post