Perilaku Menyimpang Dikalangan Pelajar Bisa jadi karena Gagalnya Komunikasi antara Guru dan Siswa.

Padang,PRnewspresisi.com— gubernur Sumatera Barat  Buya Mahyeldi Ansharullah memberi pembekalan kepada para Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) se Sumatera Barat di SMA 6 Padang, Rabu (2/11/2022).

Pembekalan itu terkait dengan resahnya sang gubernur melihat Kondisi remaja saat ini dari sejumlah fakta dilapangan dengan ditemukannya beberapa perilaku menyimpang pada anak usia sekolah ,akibatnya tidak heran tingginya angka tawuran, narkoba dan permasalahan sosial lainnya  dikalangan pelajar menjadi topik yang dibahas.

Hal itu menurut Mahyeldi menjadi perhatian bersama terutama dikalangan pendidik, karena bisa jadi ini akibat dari gagalnya komunikasi antara guru dan siswa, sehingga para pendidik perlu melakukan evaluasi diri.

“Maraknya perilaku menyimpang dikalangan pelajar perlu segera ada solusinya, harus ditemukan akar masalahnya, tenaga pendidik perlu mengevaluasi diri terkait pola pengajaran dan pola komunikasi antara guru dan murid ,” Jelas Mahyeldi.

Menurut gubernur, perlu kita kaji ulang metode pembelajaran dan pola komunikasi Guru dan Siswa di sekolah karena mereka yang terlibat penyimpangan rata-rata masih usia sekolah.

Menurut Mahyeldi Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, mendewasakan, membentuk dan melatih agar menjadi lebih baik.

“Kedepan diharapkan sudah ada perubahan perilaku para siswa, selain akademik kita juga perlu bekali mereka dengan nilai agama dan budi pekerti agar terjauh dari hal yang membahayakan diri mereka seperti narkoba, LGBT dan juga permasalah sosial lainnya,” ujar Mahyeldi.

Ia berharap para kepala sekolah bisa menjadi lokomotif perubahan dilingkungannya masing-masing agar kualitas peserta pendidikan di Sumatera Barat dapat semakin membaik tidak hanya dari segi akademik namun juga dari segi perilaku.

“Saya yakin ini tidak mudah, namun ketika dilakukan dengan serius tentu akan ada jalan keluar nantinya, mari terus berbenah kepala sekolah harus mampu menjadi lokomotif dari perubahan tersebut demi generasi emas Sumatera Barat tahun 2045,” tutupnya.(Zulfi)