PRnewspresisi.com–Pro dan kontra terkait pernyataan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto Juga menegaskan akan tetap bekerjasama dengan media dan LSM yang berintegritas dan profesional.
Peryataan tersebut dilontarkannya saat Sosialisasi PERMENDES PDT 2/2024 di kanal YouTube Kementerian Desa Jumat 31 Januari 2025.
Menteri Yandri menyebut yang paling banyak mengganggu Kepala Desa adalah LSM dan Wartawan Bodrek. “Mereka muter itu, kalau 300 Desa jadi Rp 300 Juta, kalah gaji Menteri Desa itu,” cetusnya.
Saya mohon pihak kepolisian dan kejaksaan mohon untuk di tertibkan. “Kalau perlu ditangkap polisi mereka yang menggangu aparat desa bekarja,” harap Yandri.
Dikutip dari inijabar.com, Yandri menegaskan tidak bermaksud mendiskreditkan seluruh wartawan dan LSM.
“Ucapan saya hanya untuk oknum-oknum yang terlibat dalam praktek pemerasan dan penyalahgunaan jabatan,”ujar Yandri. Sabtu (1/2/2025).
Realitanya, kata Yandri, beberapa kasus di desa banyak oknum wartawan dan LSM yang seolah berhak berwenang dalam melakukan Audit di tingkat desa.
Namun sesungguhnya hanya memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi.
Di satu sisi, peran organisasi Pers dan LSM tetap mengedepankan sebagai kontrol sosial dan pengawas pembangunan yang sah.
Dalam upaya mempercepat pembangunan desa dan menanggulangi praktik korupsi di berbagai level pemerintahan.
Ketua Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Sumsel yang sebelumnya menjabat Ketua PWI Sumsel Dua periode H Ocktaf Riady sangat setuju terkait penyataan Menteri Desa.
Dia mengatakan,“Wartawan jangan tersinggung”, cetusnya, Minggu (2/2).
Kalau ada kejadian di desa wartawan barulah mendatangi desa untuk konfirmasi. Tugas wartawan adalah mencari dan menulis berita.
Juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten Banyuasin Asnaini Khamsin menanggapi.
Ini adalah sebuah sinyal.
“Jadikan motivasi dan semangat untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dari Dewan Pers,” jelasnya.
Sebagai perumpamaan, dipinggir jalan saya melihat terpajang spanduk bertuliskan “Dijual Bibit Sawit Bersertifikasi” lokasinya disekitar desa Langkan Banyuasin. Maka kepada anggota PWI Banyuasin. “Ayo kita jangan protes berlebihan dan ikuti aturan pemerintah. Jadilah wartawan profesional,” ujarnya.(*)