Khusus dalam upaya memanfaatkan peluang berbasis AI di bidang pemasaran, lanjutnya, pemasar perlu mengadopsi pendekatan proaktif dan mereka harus berinvestasi dalam teknologi AI.
Penggunaan teknologi AI dalam pemasaran memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan dengan lebih efisien, memahami pola perilaku konsumen, dan menciptakan pengalaman yang personal dan relevan bagi pelanggan.
Terdapat pula peluang besar yang ditawarkan oleh pemasaran AI, seperti optimasi rantai pasokan, analisis pasar global, pengelolaan risiko keuangan yang lebih baik, personalisasi konten, otomatisasi pemasaran, dan penggunaan chatbot untuk interaksi pelanggan.
Namun implementasi AI dalam pemasaran juga dihadapkan pada beberapa tantangan, termasuk biaya implementasi, privasi dan keamanan data, serta kesenjangan teknologi dan ekspektasi konsumen yang terus berkembang.
Oleh karena itu Prof. Yolanda juga mengingatkan perlunya perusahaan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi AI agar dapat memanfaatkannya secara optimal dalam strategi pemasaran.
Penggunaan AI dan Big Data dalam pengumpulan, analisis dan pengambilan keputusan juga terbukti sangat menguntungkan bagi strategi pemasaran perusahaan. AI dan Big Data memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan cepat dan efisien.
“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang konsumen, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka, membuat keputusan yang lebih tepat, dan meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran,” katanya.