“Para warga binaan mendapat kepercayaan diri dan kesiapan keterampilan untuk menjadi bekal kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Pemberdayaan warga binaan Lapas Perempuan kelas IIA Bandar Lampung dalam produksi kotak tisu dan tirai bambu dari limbah tusuk sate ini merupakan bagian dari Program Bamboo for Life yang dijalankan PTBA sejak 2014 di area Pelabuhan Tarahan, kemudian dilanjutkan ke berbagai daerah di sekitar perusahaan.
Penanaman bambu dilakukan untuk merestorasi lahan yang gersang. Secara kumulatif, sudah 13.624 unit pohon bambu pada lahan seluas 49 hektare (ha) yang ditanam PTBA di berbagai daerah di Provinsi Lampung. Serapan karbon mencapai 3.509 ton CO2e per tahun.
Sejak 2018, PTBA Unit Pelabuhan Tarahan melakukan pendampingan dan pengembangan produksi tusuk sate untuk memberdayakan kelompok rentan (lansia) di Desa Sidomulyo.
“Dengan pendampingan dari PTBA, tercipta keberlanjutan program dengan kesiapan Sistem Manajemen Bahtera Bambu. Mulai dari lembaga koperasi yang terstruktur, SOP yang jelas, dan sentra industri tusuk sate telah menerapkan Total Productive Maintenance dan penerapan 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Replant). Maka program memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan,” tegas Dadar.(Rel)
Discussion about this post