Terkait hal ini, tambah Wali Nagari, kita sudah minta petunjuk kepada Pak Camat dan Dinas terkait, bagaimana langkah selanjutnya. Jangan nanti pemerintahan nagari dianggap tidak profesional dalam menunjang program kerja Bapak Bupati yang selama ini menjadi salah satu program unggulan dan menjadi Icon dalam bidang pariwisata demi kemajukan Kabupaten Solok.
Sementara itu Ketua LPMN Yanti Ernoza juga ikut berkomentar terkait hal tersebut. ” Atas nama LPMN kami sedih dengan hal ini, Panyakalan memiliki potensi alam adat dan budaya yang luar biasa, selama ini belum terkelola secara maksimal ” ucapnya
Bersama kawan kawan di LPMN kata Yanti, kita sudah berjuang dari nol agar Panyakalan memiliki destinasi wisata yang nantinya bisa memberikan dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat. Kita juga sudah bentuk Pokdarwis yang di SK kan oleh Dinas Periwisata Kabupaten Solok.
” Apa lagi untuk tahun 2023 ini kita juga tengah berjuang mendaftarkan Panyakalan di ajang Anugrah Desa Wisata( ADWI) , Hexagon merupakan salah satu destinasi yang diusulkan”, terangnya.
Untuk itu seharusnya kami sangat membutuhkan support dari semua pihak, terutama melalui BPN sebagai pengelola anggaran yang berada ditangan mereka.
Kita berharap polemik ini cepat menemukan solusinya sehingga Panyakalan bisa mendukung program Bapak Bupati yakni membangkik batang tarandam Khususnya nagari Panyakalan untuk bisa bangkit dalam meningkatkan perekonomiannya melalui wisata.(ZL)












Discussion about this post