Kota Solok, PRnewspresisi,com–-Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kampai Tabu Karambia (KTK) Kecamatan Lubuk Sikarah mengadakan penyuluhan Frambusia di Gedung Sekretariat Bersama Kelurahan IX Korong, pada Senin (12/08/2024).
Penyuluhan diadakan pada kegiatan Pos Pelayanan Terpadu Melati 2 Sembiko diikuti oleh kader, keluarga Sasaran, baik keluarga sasaran Balita, Remaja dan Lansia yang hadir di Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP).
Tampak Hadir Kepala Puskesmas KTK Kota Solok, dr. Yulia Primiyani R. M.kes dan Staf, Ns. Sari Mazwarna, S.kep.
Kepala Puskesmas KTK, dr. Yulia Primiyani sekaligus nara sumber dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada keluarga sasaran terutama keluarga Balita ,yang telah membawa anaknya keposyandu ILP untuk penimbangan,imunisasi, pemantauan tumbuh kembang dan pemberian tetes Polio tahap 2.
Ditambahkan dr, Yuli, dengan datang ke Possyandu, mulai dari ramaja, ibu hamil, kita bisa memantau kesehatan dan mencegah resiko stunting. Sedangkan untuk lansia, bisa meningkatkan kesehatan, mewuujudkan masa tua yang bahagia, mandiri dan berdaya guna.
” Pada kesempatan ini kami dari dari Puskesmas KTK, ingin menyampaikan informasi tentang Frambusia” jelas Yuli.
Menurut data tahun 2023, Indonesia, khususnya Kota Solok bebas Frambusia.
Penyakit Frambusia yang juga disebut Patek/Buba adalah penyakit kulit menular menahun yang kambuhan. penyebabnya adalah kuman Trepomema Perteneu, yang di mana kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut.
Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang biak di daerah yang tropis panas dan hujan. selain itu kebersihan lingkungan juga merupakan faktor penting pada penyakit ini. karena jika lingkungan kotor maka dengan mudah penyakit itu tumbuh subur.
Dijelaskan lebih lanjut oleh dr.Yuli, adapun penyebab dari penyakit flammbusia adalah ;
- Faktor usia (biasanya <15 tahun).
- Lingkungan kotor.
- Pola Hidup yang tidak sehat.
- Kurang menjaga kesehatan tubuh.
- Kontak langsung dengan penderita.
Sedangkan tanda dan gejala dari frambusia adalah, gejala awal berupa benjolan kulit yang tidak sakit dengan permukaan basah tanpa nanah gejala ini bisa hilang sendiri tanpa meninggalkan bekas.
Geljala Lanjut, dapat mengenai telapak tangan, telapak kaki, sendi dan tulang sehingga dapat mengakibatkan kecacatan.
Penyakit Frambusia sangat menular terutama pada tahap awal penularan terjadi dari getah atau cairan luka penderita yang langsung bersentuhan dengan kulit orang sehat yang ada lukanya.
Penderita dengan semua bentuk gejala frambusia harus diobati selain itu semua orang yang pernah kontak dengan penderita yaitu keluarga teman sepermainan dan tetangga juga harus mendapatkan pengobatan karena kemungkinan besar sudah tertular.
Cara mencegah penyakit menular seperti Frambusia adalah:
- Jagalah kebersihan diri dengan mandi pakai sabun setiap hari.
- Cuci pakaian setiap habis dipakai dan tidak bergantian dengan pakaian bekas dipakai penderita.
- Hindari kontak langsung dengan luka penderita.
- Segera obati jika ditemukan penderita.
- Semua orang yang pernah kontak dengan penderita tidak boleh terlewatkan untuk mendapatkan pengobatan.
Selain itu, agar kita terhindar dari penyakit menular selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir mandi dua kali sehari, dan budayakan Prilalu Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Dengan adanya penyuluhan ini,kami harapkan ibu-ibu yang hadir hari ini, bisa memahami apa itu Frambusia dan ciri- cirinya.
” Seandainya ada menemukan gejala dikeluarga dan tetangga dan masyarakat di lingkungannya segera melaporkannya ke Puskesmas KTK, penyakit Frambusia sangat mudah disembuhkan dan pengobatannya gratis” pungkas Yuli. (Meri)