Pada acara temu pendengar itu Sekretaris Utama Taipei Economic and Trade Office (TETO) Yang Chun Yeh menyatakan sangat terkesan dengan antusiasme para pendengar di Indonesia.
Ia menyatakan sangat menantikan kesempatan bagi para pendengar Indonesia untuk mengunjungi Taiwan serta melihat Taiwan secara langsung.
Yang Chun Yeh juga menuturkan, para pendengar tersebut sudah mendengar bagaimana kisah tentang Taiwan melalui program yang disiarkan RTI. Jika mereka ingin bertandang ke Taiwan, lanjutnya, maka TETO di lain pihak akan memberikan layanan dan bantuan maksimalnya.
Di penghujung acara temu pendengar hari ini, penyiar RTI Siaran Indonesia (RTISI), yakni Tony Thamsir, Farini Anwar dan Amina Tjandra mengajak seluruh peserta untuk bernyanyi bersama.
Pada saat yang sama, RTI juga menandatangani Letter of Intent (LOI) bersama dengan media digital multi platform METRUM yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
Kedua belah pihak sepakat akan terus membahas detail dan pertukaran program pada masa mendatang.
Semenjak tahun 1957, RTI telah meluncurkan program radio berbahasa Indonesia. Pelayanan dari RTISI sendiri telah memasuki tahun ke 67.
Selain menyampaikan informasi terkini perihal Taiwan melalui siaran gelombang SW, RTISI juga terus berinovasi menggunakan layanan internet dan media sosial untuk memperluas jangkauannya, misalnya melalui Facebook, aplikasi seluler dan podcast.(SMSI)
Discussion about this post