Palembang,PRnewspresisi.com-– Bertempat di hotel The Alts Palembang puluhan mahasiswa dan mahasiswi fakultas hukum diwilayah barat Polda Sumsel berkumpul guna mengikuti lomba debat hukum yang diselenggarakan kepolisian Republik Indonesia Kamis 6/06/2024 Pagi
Lomba debat hukum ini Rangkaian menyambut Bhayangkara Polri ke- 78 tahun.
Mahasiswa mahasiswi peserta lomba debat hukum wilayah Zona Barat meliputi 12 Polda yakni Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Metro Jaya.
Karobankum Divkum Polri Brigjen Pol. Veris Septiansyah SH SIK Msi MH mengatakan lomba debat hukum tingkat rayon barat yang sangat dinantikan. Dalam kesempatan tersebut Veris menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta lomba dirinya berharap seluruh peserta lomba bisa mengikuti lomba ini dengan sebaik-baiknya.
“Tema lomba debat hukum kali ini adalah “permasalahan penegakkan hukum oleh polri” dengan mengangkat isu restorative justice system dan penyebaran berita hoax yang menyebabkan kegaduhan,”kata Veris.
Dikatakan Veris, seleksi debat hukum sudah dilaksanakan oleh masing-masing Polda beberapa waktu yang lalu. Walaupun pelaksanaannya sangat singkat namun dapat dilaksanakan dengan baik.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja para Kabidkum Polda yang ada di rayon barat yang sudah mengupayakan kegiatan ini dengan maksimal, sehingga dari tiap-tiap polda dapat menghasilkan tim andalannya yang akan melaksanakan debat hukum hari ini di Polda Sumatera Selatan,”ungkapnya.
Menurut Veris alasan kenapa divisi hukum melibatkan peserta debat hukum dari kalangan Mahasiswa S1 hukum karena divisi hukum melihat bahwa para mahasiswa di Indonesia dipandang sudah memiliki rasa kritis terhadap permasalahan yang terjadi disekitarnya. permasalahan yang muncul di masyarakat baik itu yang muncul di berita-berita online, media sosial, dan lain-lain kerap dikritisi oleh kalangan akademisi khususnya para mahasiswa.
“Mahasiswa mempunyai tiga peranan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni sebagai agent of change, iron stock, dan social control. Sebagai agent of change mahasiswa dipersiapkan untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik namun dengan tidak melupakan nilai-nilai luhur bangsa dan jiwa pancasila sebagai dasar fundamental,”jelasnya.
Sebagai iron stock mahasiswa sebagai pemuda bangsa nantinya akan menjadi pengganti pemerintah dalam menjalankan roda kepemimpinan di Indonesia, jadi sebaiknya kecerdasan dan semangat tinggi yang dimiliki para pemuda saat ini di imbangi dengan penguatan karakter bangsa dalam diri dan kebijakan dalam bertindak. Terakhir sebagai social control mahasiswa sebagai kaum intelek turut mengawasi kebijakan publik dan turut membantu masyarakat menyuarakan kesejahteraan demi terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang sehat dan tertib serta adil bagi seluruh rakyat indonesia.