sebagaiĀ guru honorer biasanya dalam satu bulan tidaklah cukup apabila disesuaikan dengan titik peluh yang ada, bahkan terkadang dibayar atau malah ditumpuk sekian bulan dahulu baru dihargai honornya yang jumlahnya tidak seberapa sehingga tidak tepat kalau profesi guru mengharap kekayaan.
Bagi kita yang bekerja sebagai guru harus betul-betul punya niat ikhlas dan tulus dalam melakukan pekerjaan ini. Agar kekecewaan tidak di dapat pada saat sudah terjun ke dalamnya.
Sebagai guru yang tulus ada sebuah kebanggaan dan kebahagian hati yang di dapat, yaitu ketika ilmu yang disampaikan kepada anak didik berguna dan bermanfaat bagi mereka. Ya, inilah kekayaan seorang guru yang tidak bisa dinilai dengan apapun juga. Guru bukan meminta balasan apapun kepada anak didiknya ketika mereka sudah berhasil jadi manusia yang bermanfaat.
Tetapi rasa haru yang luar biasa dengan mata yang berkaca-kaca ketika mendengar anak didiknya berhasil sementara kebahagian dan kebanggaan yang luar biasa itu dapat memenuhi lorong hati seakan mendapatkan kekayaan sepenuh langit dan bumi.
Jika bicara tentang kaya, maka dapat dikatakan guru harus menjadi orang yang paling kaya. Kaya disini dengan sudut pandang yang berbeda, yakni sudut pandang seorang guru yang bukan hanya seorang pekerja (pencari uang) semata.
Layaknya seorang elite politik yang selalu siap kekayaannya untuk diaudit ketika akan melakukan fit and proper test sebelum seleksi menjadi menteri, kepala daerah, ataupun pejabat teras lainnya.
Begitu juga seharusnya dengan guru, para guru harus memiliki kekayaan dengan standar minimal. Kekayaan disini bukan sekedar kaya harta. namun ākayaā dalam profesi guru, bukan semata sebagai pekerja namun sebagai panglima perubahan dunia.
Kekayaan yang harus dimiliki ini setidaknya mencakup lima hal,Ā yangĀ pertama (kaya ilmu), seorang guru harus memiliki mental haus akan ilmu, sehingga ketika siswa secara tiba-tiba menanyakan hal diluar pelajaran, guru dapat memberikan pemahaman dengan sebaik mungkin.Ā Kedua (kaya hati),Ā guru sangat perlu memiliki kekayaan ini, karena dihatilah tempatnya keikhlasan. Dengan ikhlas seorang guru akan melakukan semua peran dan kewajibannya dengan baik tanpa pamrih akan haknya.Ā
Ketiga (kaya kreativitas), mendidik banyak generasi pastinya diperlukan banyak variasi dalam proses pendidikannya, karena itu guru harus kreatif. Keempat (kaya nasihat), seorang guru yang memiliki qoulan tsaqila akan memberikan pengaruh yang besar bagi anak didiknya, bagaimana tidak, setiap kesan akan berbeda, ketika satu kata keluar dari lisan guru bisa membuat anak didik terdiam dan terdorong untuk melakukan nasihat yang disampaikan.
Kelima (kaya doa) seorang guru yang memiliki Qoulan Tsaqila adalah guru yang senantiasa mendoakan anak didik pada Tuhannya, karena itu kekayaan doa ini perlu dimiliki, dengan meminta bantuan sang pencipta segala hal yang sulit dapat dimudahkan.












Discussion about this post