Masing-masing kategori memperebutkan 5 posisi juara. Kendati demikian, Ketua Dewan Juri BAIA Greenovator, Ir. Nanang Untung, IPU. menjelaskan untuk kategori CCUS, dewan juri menetapkan tidak ada karya inovasi yang menempati posisi pertama dikarenakan belum adanya karya yang memenuhi passing grade.
“Hal ini menjadi catatan sekaligus perhatian bagi kita bersama mengenai masih kompleksnya pengembangan teknologi CCUS di Indonesia. Namun, kita tentunya kita akan terus memantik dan memotivasi para periset dan inovator Indonesia dalam mengembangkan teknologi CCUS ke depannya,” tambahnya.
Sebelumnya, sebagai bentuk integrasi, kompetisi BAIA 2022 Greenovator merupakan bagian dari BIGMIND Innovation Award 2022 yang diadakan oleh holding BUMN pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Berikut daftar lengkap karya inovasi dan pemenang BAIA 2022 Greenovator.
Kategori Carbon Reduction
Juara 1 : Integrasi Proses Pirolisis Biomassa dan Pengeringan Batubara untuk Bahan Bakar Co-Firing di PLTU oleh Arka Energi dari KSO BBPMB tekMIRA – PT Arka Energi Rekacipta
Juara 2 : Perdagangan Karbon (Carbon Trading/Carbon Tax) di Kantor Gerakan Ciliwung Bersih dari Hasil Proses Pengolahan Sampah Organik dan Residu Biomassa Menjadi Bahan Bakar Terbarukan Padat (Solid Renewable Fuel) dan Pemanfaatannya sebagai Campuran dan/atau Substitusi Energi Fosil oleh Startup Company Comestoarra.com dari PT Comestoarra Bentarra Noesantarra
Juara 3 : Batubara (Coalite) untuk Bahan Prekursor Anoda karbon Baterai Li-Ion sebagai Salah Satu Kunci Strategis Perwujudan Dekarbonisasi oleh Riset for Anoda dari PT Bukit Asam Tbk dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Juara 4 : Global Warming Mitigation Melalui Inovasi Teknologi Co-Pirolisis Dua Tahap Berkatalis Alam Kapasitas 1 Ton/Hari dari Campuran BC-SPP untuk Produksi O-Synthec sebagai Substitusi Bahan Bakar bagi Industri dan PLTU oleh Symaga Energy Indonesia dari Universitas Pendidikan Indonesia
Discussion about this post