Oleh Dr.Muhammad Akhyar Adnan, M.BA, AK
(Penasehat Forum Akademisi Indonesia (FAI), Pengamat Muamalah, Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Yarsi)
Jakarta,PRnewspresisi.com- Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba. Telah menjadi perdebatan klasik dan panas selama bertahun-tahun tentang bagaimana memutuskan hari atau tanggal yang tepat dari awal Ramadhan sekaligus Idul Fitri (Lebaran).
Secara umum diketahui bahwa pada dasarnya ada dua metode atau pendekatan untuk memutuskan tanggal penting ini. Pertama, dengan menghitung atau katakanlah metode perhitungan (hisab).
Dalam metode ini, tanggal atau hari sepenuhnya tergantung pada perhitungan yang dilakukan berdasarkan ilmu astronomi. Yang kedua adalah dengan cara penglihatan yang juga dikenal sebagai rukyah, di mana tanggal atau hari ditentukan oleh pemandangan atau visi bulan baru atau bulan purnama (hilal).
Jika bulan baru dapat dilihat setelah matahari terbenam pada hari sebelum Ramadhan dan atau Syawal yang diproyeksikan, maka diputuskan bahwa Ramadhan/Syawal akan terjadi pada hari berikutnya.
Jika hilal tidak dapat dilihat, maka ditetapkan bahwa Ramadhan akan selesai selama 30 hari. Atau, Sya’ban atau Ramadhan diperpanjang satu hari lagi.
Dalam kaitan ini setiap kelompok pendukung memiliki alasan yang “kuat” mengapa metode tertentu dipilih dan diterapkan. Kelompok kedua, misalnya, mengacu pada alasan mereka pada hadits yang mengatakan lebih atau kurang: mulai (dan/atau) berhenti berpuasa ketika Anda melihat bulan sabit/hilal.
Sementara kelompok pertama memiliki alasan berikut. Pertama, semangat yang diusung oleh Al-Quran pada dasarnya adalah metode perhitungan, karena Al-Qur’an sendiri menyebutkan beberapa indikator seperti dalam QS Ar-Rahman ayat 5.
Kedua, hadits yang dibahas oleh kelompok kedua pada dasarnya bersifat kontingent. Ini berarti bahwa itu hanya berlaku jika kondisi tertentu terpenuhi. Di antara kondisi-kondisi tersebut adalah bahwa jika masyarakat Muslim tidak memiliki pengetahuan yang cukup sehingga mereka tidak dapat melakukan perhitungan secara ilmiah.