Masih dikatakan Firsyah, dirinya sempat lapor ke polisi yang ada dirumah calon kades, namun tidak direspon, sehingga ia ingin mengejar mobil terdakwa, namun mobil terdakwa tidak ada lagi.
” Atas kejadian tersebut saya begitu shock, karena dirinya merasa selama ini dirinya tidak ada musuh,” ungkap Firsyah.
Dilanjutkan saksi Haiping, ia membenarkan adanya perkataan Firsyah, dia melihat Firsyah akan ditembak oleh terdakwa.
” Saya melihat sendiri pelaku yang menarik pelatuk sebanyak empat kali. Bahkan tarikan Pelatuk ketiga dan keempat, pelaku sempat bicara Mati kau, Mati kau, namun alhamdulilah keempat tidak meledak,” ungkap Haiping.
Lanjut Haiping menjelaskan, Pistol yang ditembak terdakwa mengarah wajah Firsyah dan jarak 80 cm dari mobil pelaku.
” Seandainya peluru tersebut bila meledak pasti akan mengenai wajah korban,” kata Haiping.
Sementara saksi Horison juga mengungkapkan, dirinya duduk dibelakang Firsyah, diakuiny juga melihat kaca mobil pelaku sudah terbuka dan kaca mobil Firsyah terbuka pelaku langsung menembak.
” Ada empat kali pelaku tarik pelatuk, pistol langsung mengarah ke wajah Fiirsyah dan jaraknya 80 cm. Kalau memang kena maka Firsyah akan mati,” ungkap Horison.
Saksi Joni Iskandar mengatakan, posisi duduk saya ditengah dibangku kedua, diakui kondisi mobil pelaku hidup dan kaca mobil pelaku sudah dibuka.
Discussion about this post