Oleh: Febri Malfi, M.Pd (Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Islam UIN IB Padang)
“Brutal”, mungkin itu adalah satu kata yang dapat menggambarkan kejadian tawuran antar pelajar yang baru-baru ini terjadi di Kota Padang. Telah tersebar beberapa video viral tawuran antar pelajar tingkat menengah atas/menengah kejuruan di Kota Padang.
Diantara video tersebut ada yang nampak saling lempar batu, kemudian ada juga yang terlihat dengan brutalnya mengayunkan celurit. Peristiwa saling serang antar sekolah ini masyhur dengan sebutan “tawuran”.
Tawuran adalah perkelahian masal yang melibatkan banyak orang (KBBI). Perilaku tawuran sering terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa (walaupun tak sesering pelajar). Pelajar yang tawuran biasanya sering melakukan aksinya tersebut ketika bubaran pulang sekolah atau bahkan ada juga ketika jam pelajaran sekolah masih berlangsung.
Mereka berkonvoi dan menyerang salah satu sekolah yang dianggap musuh dan cari perkara. Mereka berkonvoi bukan hanya dengan tangan kosong, tetapi diantara mereka ada yang membawa senjata tajam seperti celurit, pisau, parang, bahkan ada juga yang membawa “gear” motor, serta ikat pinggang.
Berkaitan dengan penyebab terjadinya tawuran pun terkadang cuma dipicu oleh masalah-masalah yang sepele, seperti saling ejek di dunia nyata ataupun dunia maya, faktor tekanan dari senior (kalau gak tawuran, gak jantan), kemudian faktor tontonan film juga termasuk pada salah satu faktor yang mempengaruhi.
Discussion about this post