Bagi orang tua terutama seorang ayah yang tidak pandai mengajarkan pendidikan agama kepada anaknya, maka dia harus memiliki kesadaran dengan mengantarkan anaknya mengaji ke surau, masjid/mushalla, rumah tahfizh, pondok Qur’an dan sebagainya.
Dengan diantarkannya anak ke lembaga yang membidangi ilmu agama dan Al-Qur’an, maka pendidikan agama anak menjadi terselamatkan dan mereka akan terhindar dari perilaku-perilaku negatif seperti tawuran tersebut.
Kedua, yang bertanggung jawab dalam menjaga dan mengontrol perilaku remaja adalah pihak sekolah. Sekolah merupakan tempat menuntut ilmu, salah satu tujuan utamanya adalah untuk membentuk akhlak yang mulia.
Pihak sekolah bisa membuat program-program yang dapat membuat siswa jauh dari tawuran, seperti membuat peraturan yang tegas dan ketat bagi para pelajar. Pada aturan tersebut dibunyikan bagi siapa saja yang terlibat tawuran sekali saja, maka langsung dikembalikan kepada orang tuanya.
Dengan adanya aturan yang keras, setidaknya menjadi gertakan bagi para pelajar dan membuat mereka berfikir berulang kali ketika hendak ikut tawuran.
Discussion about this post