saya diminta menyampaikan sesuatu di hadapan wali murid yang hadir, dalam situasi kebingungan, kemudian saya berdiri dan mengucapkan salam penghormatan, (walaupun saya seorang guru, namun berdiri dan berbicara didepan umum menjadi momok selama ini, saya selalu “demam panggung” apabila menyampaikan sesuatu didepan khalayak)
Ada yang mengatakan “tapi bapak kan guru, kenapa takut berbicara”,kata seorang teman.
“Berdiri didepan kelas mengajar anak anak, berbeda situasinya dengan berdiri dan menyampaikan sesuatu didepan orang dewasa, mereka berasal dari berbagai latar belakang yang bahkan mungkin ilmu mereka lebih dalam dari kita”,jawab saya waktu menjawabnya dikala itu
Dalam perkenalan awal yang gugup, mula mula saya mengucapkan terima kasih kepada semua guru TK yang ada,yang telah sabar mengajar dan mendidik anak anak kita selama ini”waktu berputar sangat cepat, baru kemaren rasanya anak anak ini mendaftar ke TK, masih terngiang rasanya suara mereka yg menangis minta ditemenin orang tua, dan sekarang sudah hampir 1 tahun mereka lalui”,kata saya memulai berbicara
“Alhamdulillah, saya senang jika ibuk Kepsek terinspirasi melalui tulisan saya, saya pernah mengatakan kepada rekan rekan “menulislah” karena dengan menulis seolah olah kita selalu hidup”,ucap saya.
“Terkadang kita bukan siapa siapa, untuk berbicara dengan pejabat saja sangat lah susah, namun dengan tulisan kita, bisa saja tembus hingga ke istana, dan dibaca oleh mereka , sehingga bisa saja melalui tulisan itu berdampak kepada kebijakan yang akan mereka Buat”,jawab saya
Discussion about this post