Ia mengungkapkan, saat Hari Bumi pada 22 April 2021 lalu, Presiden Tsai Ing-wen mengumumkan, Taiwan bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050. Pada Maret 2022, pemerintah menerbitkan pedoman “Langkah Taiwan Menuju Emisi Nol Bersih pada Tahun 2050”.
Menurutnya, pedoman tersebut menguraikan empat strategi transisi utama di sektor energi, industri, gaya hidup, dan masyarakat, berdasar pada dua tata kelola dari “penelitian dan pengembangan teknologi (research and development/R&D)” dan “undang-undang iklim”.
“Strategi tersebut dilengkapi dengan 12 sub strategi utama, yaitu tenaga angin dan matahari, hidrogen, energi inovatif, sistem tenaga dan penyimpanan energi, konservasi dan efisiensi energi, penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon, kendaraan bebas karbon dan listrik, daur ulang sumber daya dan nol limbah, penyerap karbon alami, gaya hidup hijau, keuangan hijau, dan transisi keadilan,” paparnya.
Ia menyatakan dengan mengintegrasikan sumber daya antarpemerintah, Taiwan akan mengembangkan rencana langkah demi langkah untuk mencapai targetnya.
“Dalam membangun fondasi R&D teknologi yang diperlukan untuk mencapai transisi nol bersih, Taiwan akan fokus pada lima bidang, yaitu energi berkelanjutan, rendah karbon, sirkularitas, negativitas karbon, dan pengetahuan sosial,” ujarnya.
“Undang-Undang Pengurangan dan Pengelolaan Gas Rumah Kaca sedang diamandemen dan akan diganti namanya menjadi Undang-Undang Penanganan Perubahan Iklim,” lanjut Chang Tzi-chin.
Discussion about this post