Arosuka, PRnewspresisi.com – Bupati Solok, Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar Dt. Sutan Majo Lelo mengelar jumpa pers dengan awak media se Kabupaten Solok dalam rangka Klarifikasi tentang pembangunan dan pengembangan objek wisata Cambai Hills.
Jumpa pers yang dilaksanakan Jum’at (2/8/2024) bertempat di Rumah Dinas Bupati Solok Arosuka menyusul adanya pemberitaan tuduhan terkait pengusaan tanah dan pembangunan di kawasan bukit Cambai bermasalah, Bupati Solok Epyardi Asda mengklarifikasi dengan jumpa pers.
Dalam klarifikasi tersebut Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan kegiatan dan pembangunan objek wisata cambai hills sudah sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Dikatakan sebelum melanjutkan pembelian dan pembangunan, pihaknya telah memastikan bahwa kawasan Bukit Cambai bukan merupakan aset Pemkab Solok, hal ini dibuktikan dengan tidak termasuk dalam Kartu Inventaris Barang (KIB).
Setelah adanya kepastian tersebut, pembangunan di Kawasan Bukit Cambai dilanjutkan, tentunya diawali dengan proses jual beli tanah yang dilakukan secara sah dengan pemilik sebanyak 20 orang yang berhak tanpa ada intimidasi atau tekanan, “ujarnya.
Lebih lanjut Epyardi mengatakan tujuannya untuk mengembangkan lahan seluas 20 ha objek wisata bukit Cambai Hills yang berada diatas objek wisata D” Cambai Line yang dimiliki oleh putra daerah setempat itu adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat berada diwilayah yang merupakan ekowisata tersebut.
Menanggapi mengenai tuduhan dari kelompok masyarakat yang menamakan Perantau Solok yang melakukan demonstrasi ke KPK RI, sang mantan Kapten ini menyampaikan, tindakan tersebut berbau politik terkait pencalonan dirinya untuk OTEWE SUMBAR pada Pilkada Gubernur November 2024 mendatang.
Dimana sebelum tuduhan serupa juga pernah dilaporkan ke pihak Kepolisian dan Kejaksaan, namun tidak terbukti.
Lebih jauh, Bupati Epyardi Asda menjelaskan lebih rinci awal ikwal dari pembelian tanah lokasi pembangunan objek wisata Bukit Cambai yang menjadi icon dan kebanggaan Kabupaten Solok ini.
Berniat ingin melakukan sesuatu untuk kampung usai dilantik menjadi Bupati Solok, Epyardi Asda melakukan keliling Nagari-nagari yang dimulai dari Nagari Surian sampai Nagari Paninggahan untuk mencari potensi-potensi apa yang bisa dikembangkan di Kabupaten Solok untuk mengangkat harkat dan martabat serta ekonomi masyarakat.
Kabupaten Solok adalah daerah yang memang belum mumpuni, padahal kita memilki potensi yang sangat bagus, Bupati tidak bisa melakukan apa-apa sebelum mengetahui potensi yang dimiliki wilayah Kabupaten Solok yang kita cintai, “ungkapnya.
Berawal dari keinginan sdr. Nadi seseorang masyarakat yang menawarkan lahan yang sudah digarap, diolah dan telah di kapling-kapling yang berada dipinggir danau yang akan dijual untuk rencana membuat Villa-Villa disitu.
Dengan mengundang Camat Danau Kembar, Walinagari Kampung Dalam dan walinagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Bupati Epyardi Asda mengutarakan dalam ketertarikannya terhadap tanah tersebut akan dibeli yang akan dibangun untuk hotel.
Pada kesempatan itu Epyardi Asda mengatakan siap membeli tanah yang bersetifikat untuk pengembangan daerah, dijelaskan menanggapi hal tersebut datang beberapa orang yang memilki lahan disekitar lokasi Bukit Cambai untuk dijual, “tuturnya.
Melalui Ketua KAN Kampung Batu Dalam dan Walinagari Kampung Batu Dalam dan Nagari Simpang Tanjung Ampek, menurutnya tanah tersebut tidak ada masalah dan menyatakan tanah tersebut memang milik masyarakat.
Adapun cara penjual tanah itu dilakukan oleh Mamak Kepala Waris diketahui oleh Datuk nya dan diketahui oleh Ketua KAN dengan stempel basah serta diketuai juga oleh Wali Nagari.
Karena itu menjadi dasar alas hak kita di minangkabau dan karena banyaknya masyarakat yang ingin menjual tanahnya, maka Epyardi Asda meminta satu orang koordinator dimana atas kesepakatan mereka ditunjuklah Sdr. Rajo Embang maka terjadilah jual beli, “pungkasnya.
Dalam proses jual beli ini memang ada hitung-hitung bahwa tanah tersebut, katanya sudah diserahkan kepada Pemda Kab Solok, menanggapi hal itu Bupati memanggil Kabid Aset BKD beserta Sekda dan beberapa masyarakat setempat untuk mengecek tanah yang sudah dibelinya apakah tercatat dalam Aset Pemda.
Setelah dilakukan pengecekan, Kabid Aset BKD menyatakan tanah tersebut tidak termasuk dalam aset Pemda dan didukung pula dengan surat pernyataan masyarakat dari ketua dan sekretaris KAN Simpang Tanjung Nan Ampek dan Kampung Batu Dalam dengan stempel basah bahwa tanah itu tidak pernah diserahkan kepada Pemda.
Sementara itu Sekda Kab Solok, Medison, S.Sos, M.Si mengatakan bukit cambai di klaim oleh tiga nagari yakni Nagari Sungai Nanam, Nagari Kampung Batu Dalam dan Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek.
“Kami mendapat dokumen memang ada penyerahan tanah seluas 25 ha dari ninik mamak Nagari Sungai Nanam pada tahun 2008 untuk mendukung pembangunan ekowisata bukit cambai, namun Pemda juga memiliki surat pencabutan dari ninik mamak di Kampung Batu Dalam dan Simpang Tanjung Nan Ampek mencabut penyerahan.
Setelah diselusuri tanah yang mau dibeli oleh Bapak Bupati Solok tidak tercatat pada Kartu Inventaris Barang (KIB) sebagai milik daerah sampai tahun 2022, “kata Sekda Medison.
Disisi lain dr.Suhairizal, SH, MH Pengacara Pemkab Solok yang juga pengacara H.Epyardi Asda menegaskan, bahwa banyaknya laporan terhadap bapak Bupati Solok, H. Epyardi Asda ke Aparat Penegak Hukum (APH).
“Tidak satupun terbukti Bupati Solok melakukan tindak pidana seperti yang dilaporkan, terakhir keluarga Bupati Solok juga digugat ke PN Koto Baru oleh masyarakat setempat terkait kepemilikan tanah Bukit Cambai Hills namun gugatan tersebut ditolak dan tidak terbukti, “tuturnya.
Selain awak media Online, Cetak dan Elektronik juga dihadiri oleh Sekda, Medison, S.Sos, M.Si, Kuasa Hukum Pemkab Solok, dr.Suhairizal, SH, MH, Kepala Inspektorat, Dery Akmal, Kepala Dinas Kominfo, Teta Midra, S.STP, M.Si, Kepala DPTSP Naker, Aliber Mulyadi, Kepala Bapelibang, Desmalia, Sekretaris DLH, Herman Hakim, Camat Danau Kembar, Mawardi, Kepala OPD terkait, Para pemilik lahan bukit Cambai, Ketua KAN Simp. Tanjuang Nan Ampek, dan Wali Nagari Simp. Tanjuang Nan Ampek serta Wali Nagari Kampuang Batu Dalam. (Zal Harun)
