Dalam pelaksanan Kurikulum Merdeka di sekolah tentu membutuhkan kemampuan guru dalam menerapkannya di dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan nyata di masyarakat. untuk menunjang pelaksanaan kurikulum tersebut maka diluncurkanlah Program Guru Penggerak (PGP). Program ini bertujuan untuk memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakan ekositem pendidikan yang lebih baik.
Program Guru Penggerak kedepannya melahirkan sebuah produk brilian yang bernama Guru Penggerak. Melalui Guru Penggerak inilah Nadiem Makarim selaku orang nomor satu di Kementerian Pendidikan berharap mereka dapat mengejawantahkan tujuan pendidikan indonesia yang telah didesain dalam peta konsep pendidikan nasional.
Berbagai program kementerian pendidikan yang diluncurkan akhir-akhir ini memang menjadi sorotan publik, munculnya pro dan kontra sebuah kebijakan merupakan hal yang lumrah dalam negara demokrasi. Sebagian masyarakat menganggap bahwa guru zaman sekarang lebih disibukkan dengan urusan administrasi dan aplikasi dibanding keberadaanya di dalam kelas. Sebagian lagi beranggapan bahwa guru memang wajib “melek teknologi” dan cakap dalam dunia digital sehingga guru harus dibiasakan sibuk dengan berbagai instrumen aplikasi sesuai dengan tuntutan zaman.
Terlepas dari itu semua, guru sebagai agent of change atau seorang pemimpin perubahan ada baiknya memahami marwah dan filosofi pendidikan berdasarkan semangat Ki Hajar Dewantara yang kita kenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal adalah tut wuri handayani “dibelakang memberi dorongan”, ing madya mangun karsa “ditengah menciptakan peluang untuk berprakarsa, ing ngarsa sungtulodo, “di depan memberi teladan” sampai kapanpun ajaran ini sangat relevan dalam dunia pendidikan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024, mari bergerak bersama lanjutkan Merdeka Belajar.