Tapi, waktu ketemu saya di masjid itu, beliau langsung bertanya, “Baa kaba Pak?” Saya kaget, lalu bertanya, “Ustad dari mana?” Dalam bahasa awak lalu beliau menjelaskan, “Urang gaek ambo namonyo Azwar Karim, dari Jao Padang Panjang.”
“Oh.., beliau pengacara ya,” kata saya.
“Kok Bapak tau?” Tanya beliau. “Saya pernah,” jawab saya.
Sebelumnya, waktu Lebaran Haji lalu, yang berkhotbah di mesjid yang sama adalah Dr. Azmi, mubaligh tamatan Sudan.
Saat bertemu saya, beliau langsung bersalam dan memeluk saya, lalu bercerita banyak hal. menunjukkan beliau orang Padang dan punya isteri orang Sudan.
“Sakali-sakali ambo lai pulang juo,” kata ahli ekonomi syariah yang kini keahliannya dipakai oleh sebuah bank syariah nasional itu.
Dari dua pengalaman kecil itu, menurut pandangan saya, kita tidak perlu khawatir tentang keluarga-keluarga Minang untuk menyekolahkan anaknya setinggi dan kemudian secara pribadi sukses dalam berbagai profesi.
Pertanyaan saya adalah, adakah peran daerah dan DPRD serta organisasi-organisasi masyarakat Minang yang semakin hari semakin banyak untuk mendorong atau mendorong kemajuan putra putri Minang secara berkelanjutan?
Dengan segala kerendahan hati, izinkan saya menyampaikan bahwa tahun lalu, saat kami serupa dengan Gubenur Sumatera Barat, keluhan atau sorotan seperti yang disampaikan Pak JK, atau yang muncul dengan itu, sudah muncul. Merespon hal-hal itulah kemudian muncul istilah “Mambangkik Batang Tarandam” sebagai pengakuan pentas terjadinya kemunduran, yang sebenarnya saya pribadi tidak setuju dengan istilah itu.
Positifnya, lalu muncul berbagai gagasan bersama untuk memajukan sumber daya manusia melalui pendidikan.
Maka Sumatera Barat membelikan asrama untuk mahasiwa kuliah di Kairo, Mesir berupa gedung 5 lantai.
Sebagai pendorong, pemda memberikan beasiswa untuk mahasiswa tahun pertama yang mendaftar agama di Mesir, karena tahun kedua biasanya mereka dapat memperoleh beasiswa di sana.
Kita juga merehab berat asrama mahasiswa Sumbar di Yogya, membentuk Yayasan Pendidikan untuk beasiswa bagi anak Sumbar yang cerdas tapi miskin.
Discussion about this post