“Kami mengetahui dan menyadari bahwa warga IKAB Palembang ada yang menjadi pengurus partai politik di partai berbeda-beda. Ada yang menjadi pendukung calon yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu silahkan dukung dan pilih calon yang terbaik menurut bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudari masing-masing. Pilih calon kepala daerah yang terbaik, cerdas, punya konsep bagus, punya track record bagus dan diyakini bisa memajukan daerah dan membuat rakyat makmur sejahtera” tambah Afdhal Azmi Jambak.
Untuk Provinsi Sumatera Selatan sampai Minggu (8/9/2024) ada tiga pasangan bakal calon yang mendaftarkan diri dan didaftarkan partai politik pengusung.
“Moga semua ketiga pasangan calon itu dinyatakan sah dan ditetapkan sebagai calon. Kita tunggu penetapan resmi dari KPUD Provinsi Sumsel,” tambah Afdhal yang juga wartawan dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel.
Ketiga pasangan bakal calon kepala daerah Sumsel itu adalah; H. Herman Deru, SH-Cik Ujang, SH (HDCU), Ir. Eddy Santana Putra, MT-DR. Riezky Aprilia (ERA) dan Ir. H. Mawardi Yahya-Hj. RA Anita Noeringhati, SH, MH (Matahati)
Herman Deru dan Mawardi Yahya adalah incumbent yang menjadi Gubernur dan Wagub Sumsel 2018-2023, tetapi pada Pilkada 2024 ini keduanya maju sebagai calon gubernur. Sedangkan Eddy Santana Putra adalah pendatang baru, anggota Komisi V DPR RI dan mantan Walikota Palembang dua periode yang membuat Kota Palembang menjadi Kota Terbersih di Indonesia dengan berbagai pembangunan monumental.
“Kalau ketiga pasangan tersebut sah sebagai calon, silakan warga IKAB mendukung dan memilih pasangan mana yang diinginkan. Masing-masing punya hak. Yang ingin memilih pendatang baru, silakan pilih Eddy Santana Putra. Yang mau memilih Cagub baru Matahati, silakan pilih Matahati. Dan, yang ingin memilih HDCU silakan pilih HDCU. Kami pengurus IKAB Palembang berpendapat ketiga pasangan tersebut punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,” kata Reflin Arda pula.
Penasehat IKAB Palembang, Dr. Welly Refnealdi, PhD mengingatkan warga Minang khususnya warga IKAB agar pandai-pandai dan hati-hati dalam Pilkada yang diharapkan riang gembira ini.
“Jangan sampai kebablasan mendukung satu pasangan calon tertentu dengan membabi buta dan secara vulgar. Kalau pasangan itu kalah, pasti ada dampaknya bagi pendukung tersebut,” kata mantan Direktur Keuangan RSMH Palembang ini.