By NOPELIUS,MT
Bukit Sileh,PRnewspresisi.com— Berbicara tentang sosok guru, banyak kenangan indah yang masih melekat di benak saya. Ingatan tentang Bapak-Ibu guru saat saya masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
Ketelatenan mereka dalam menerangkan materi, kesabaran mereka saat membimbing hingga semangat mereka memberi motivasi tidak pernah saya lupakan. Bagi saya, guru merupakan sebuah profesi panggilan hati.
guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Pada awal tahun 80 an ketika saya masih kelas 1 SD ada sesuatu hal yang menarik yang perlu di cermati tentang pengabdiaian sosok seorang ayah, saya terlahir dari seorang Bapak yang berprofesi sebagai guru di sekolah Dasar, pada waktu itu beliau mengabdi sebagai tenaga pendidik /PNS tidaklah sebuah kebanggan, karena mengabdi bukan lah untuk mencari materi tapi sebuah panggilan jiwa dalam mencerdaskan anak bangsa sebagai pengabdian untuk negara.
Ayah yang inspiratif
saat bertugas sebagai seorang guru, ayah mengawali pengabdiannya disungai nanam kecamatan lembah gumanti kemudian berpindah ke Sirukam, lanjut ke SDN Air Tawar (sekarang SDN 03 Danau Kembar dan terakhir pensiun di Bukit Sileh.
Perlu kami dan keluarga cermati selama Ayah bertugas di air tawar kampung Batu dalam dan sirukam setiap hari beliau berjalan kaki pulang pergi dari bukit sileh dengan menempuh jarak lebih kurang 30 Km karna sebuah kepercayaan dari pimpinan harus di laksanakan dimanapun di tempatkan (sehingga sangat wajarlah sampai pensiun beliau masih sehat dan energik)
Discussion about this post