Oleh Dedi Hermanto
(Cikgu SMPn 5 Lembang Jaya)
Solok,PRnewspresisi.com–Zaman telah berubah, masa telah berganti, manusia saat ini sudah hidup diera revolusi 4.0 dan revolusi 5.0, sehingga apapun yang dilakukan tidak terlepas dari canggihnya teknologi.
Pada Era ini semua serba instan, manusia sudah meninggalkan segala aktivitas yang serba konvensional, apalagi semenjak covid 19 melanda dunia, semuanya serba online, mulai dari acara rapat, seminar, pesan antar Barang, bahkan hampir disegala lini semua tugas sudah berbasis teknologi. intinya apabila menggenggam sebuah alat yang hanya seluas telapak tangan dan ketika digerakkan dengan dua jempol saja duniapun sudah dalam genggaman.
Disisilain, canggihnya teknologi, membuat pola hidup manusia mengalami Disrupsi besar besaran Namun dari sekian banyak manfaat teknologi yang didapat, ada pula kerugiannya.
Seperti halnya manusia saat ini, mulai dari anak anak, remaja, dewasa bahkan lansia telah sibuk dengan gawainya Dimana pun mereka berada.
Rata rata pola hidup manusia itu sudah berubah 360 derajat, apa sebab,
Pola Komunikasi pun saat ini sudah bergeser dari yang selalu dialogis tatap muka menjadi lebih individual, sehingga pergeseran tersebut berdampak kepada pergaulan manusia terutama pada anak anak.
Anak anak yang sejatinya membutuhkan tahap perkembangan tidak seharusnya dibiarkan memakai Gawai sepenuhnya, Karena dalam proses ini sebenarnya anak anak membutuhkan berbagai tahap perkembangan motorik halus dan kasar, sehingga kecanduan gawai tidak menjawab kebutuhan mereka untuk tumbuh dan berkembang.
Dampak penggunaan gadget secara terus-menerus akan menurunkan keinginan mereka untuk bermain dan berdialog dengan anak lain. Dengan demikian salah satu cara untuk mengimbanginya adalah dengan menghadirkan kembali permainan tradisonal.
Discussion about this post