Solok, PRnewspresisi.com—Dampak cuaca ekstrem membuat harga kelapa di pasar tradisional belakangan terakhir merangkak naik. Kenaikan harga tak tanggung tanggung berkisar antara Rp 5.000 sampai Rp 7.000 bergantung ukuran. Jika butir kelapa besar, maka harga semakin mahal.
Yusma Neneng (27) salah satu warga di Lembang Jaya mengatakan bahwa harga kelapa saat ini sudah berkisar antara Rp.12.000 hingga Rp.14.000 per butir, hal ini membuat ibu ibu rumah tangga merasa terbebani akibat pengeluaran yang membengkak, sedang kan uni Wati (37) salah satu pedagang santan dipasar Bukit Sileh kecamatan Lembang Jaya ketika ditanya harga santan pada Rabu (10/05/23) mengatakan masih tetap menjual santan dengan harga Rp.11.000
“Kita tetap menjual harga lama karena dengan menaikkan harga secara tiba tiba pelanggan akan terkejut dan protes”,tuturnya.
Dijelaskan wati, kenaikan harga kelapa tersebut dirasakan sejak Maret kemarin. Penyebabnya, karena cuaca ekstrem dan musim penghujan, Karena itulah keenaikan harga kelapa cukup berpengaruh terhadap para pelanggan.
Sejumlah pelanggan sering bertanya dengan kenaikan yang cukup tinggi tersebut. ”Memang banyak yang komplain, kenapa harganya naik. Padahal sebelumnya tidak pernah, kecuali jelang lebaran harga bumbu dapur naik semua,’’ beber dia.
Rudi salah warga kota Solok mengatakan bahwa selain cuaca ada kemungkinan efek dari maraknya pedagang kelapa muda. Dikatakan nya bahwa di kota Solok saat ini sudah hampir disetiap sudut ditemui pedagang Kelapa muda.
“Biasanya pedagang kelapa muda hanya marak di bulan Ramadhan namun sekarang dihari biasapun tidak ada bedanya”,tuturnya.
Jadi ketika buah kelapa muda banyak dipetik ulas Rudi maka kelapa tua akan sulit didapat dan berdampak kepada harga itu sendiri, sesuai dengan teori ekonomi jika barang langka maka harga akan ikut naik.(Malin)
Discussion about this post