Di era kemandirian seperti sekarang ini, sekolah diharapkan mampu untuk mengevaluasi diri dan kemampuannya. Sekolah bisa memetakan keunggulan dan kelemahan sekolah tersebut berdasarkan potensi warga sekolah. Semua sekolah pasti memiliki potensi keunggulan yang mampu menghasilkan mutu pendidikan dan meningkatkan citra sekolah. Tinggal bagaimana caranya agar sekolah mampu mengeksplorasi potensi-potensi itu menjadi sebuah prestasi.
Sebagai contoh kecil, secara umum ada anggapan yang berkembang bahwa siswa yang berada di daerah 3 T akan memiliki potensi fisik yang unggul dibanding dengan siswa yang berada di perkotaan. Alasan sederhananya adalah hal ini disebabkan siswa di daerah 3 T biasanya berjalan kaki untuk mobilitasnya dalam berangkat maupun pulang sekolah yang terkadang menempuh jarak dalam hitungan kilometer, sehingga secara tidak langsung melatih daya tahan tubuh mereka.
Berbeda halnya dengan siswa di perkotaan yang biasanya menggunakan moda transportasi berupa motor atau angkutan umum untuk menuju dan pulang dari sekolah. Mengacu pada pendapat tersebut, maka sekolah di daerah 3 T diharapkan mampu memoles potensi fisik siswanya yang dikolaborasi dengan bakat yang dimiliki untuk berprestasi di bidang olahraga yang akhirnya mampu membentuk image positif tentang keberadaan sekolah.
Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu mengembangkan kemampuan potensial yang dimiliki oleh setiap siswa sehingga menjadi kemampuan yang nyata. Andai semua sekolah mampu memaksimalkan potensi para peserta didiknya maka daya saing pendidikan di suatu daerah akan meningkat dan secara tidak langsung akan mengembangkan mutu pendidikan secara umum ke arah yang lebih baik.
Discussion about this post