Permainan layangan ini telah berlangsung dari zaman katumba (zaman Dahulu), Hal ini dibuktikandalam lukisan yang ditemukan di gua Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara yang memperlihatkan tradisi permainan layang-layang.
Adapun Berbagai jenis nama layang layang yang ditemukan di sumbar diantaranya layang layang Maco, Sumpu, paruah, danguang danguang, bulan sabit dan banyak lagi namanya lainnya.
Sementara Permainan ini memanfaatkan kecepatan gerak angin sebagai alat pengangkatnya. Untuk Layang-layang sendiri merupakan permainan yang terbilang murah meriah. Mainan tradisional ini juga mudah untuk didapatkan baik dengan membuat sendiri ataupun membeli.
Cara memainkannyapun sangat mudah, Kita hanya membutuhkan layang-layang yang sudah dikaitkan dengan benang serta tanah yang lapang untuk menjadi arena permainannya.
Selain dimainkan untuk kesenangan, layang-layang juga bisa menjadi permainan yang dilombakan. Biasanya perlombaan layang layang dilakukan pasca panen padi, karena tempat yang bagus bermain layang layang selain dilapangan juga ada disawah.
Namun saat ini di Kota kota besar permainan layang layang sudah ditinggalkan seiring dengan pesatnya teknologi, tapi di sudut kota atau dipedesaan masih ada terlihat, walaupun tidak semua tempat.
penulis berharap pemerintah hendaknya dapat berkontribusi untuk menghidupkan kembali permainan tradisional ini melalui festival lomba layang layang yang diadakan melalui Dinas pemuda olahraga dan pariwisata.
Discussion about this post