“Pembinaan yang kami lakukan bukan saja terkait persoalan atlet saja namun juga tentang bagaimana tata cara pengelolaan keuangan di masing-masing cabor”,kata Rudi
Terkait atlet berprestasi dengan status warga Kota Solok tambah Rudi, saat ini pihaknya akan mengusahakan untuk dirangkul agar bisa kembali mewakili Kota Solok,” ungkapnya.
“Menjawab isu yang berkembang dapat kami jelaskan, bahwa di tubuh KONI Kota Solok tidak ada persoalan, memang beberapa waktu lalu Sekretaris KONI mengundurkan diri disebabkan kesibukan pekerjaan dan pengunduran diri sekretaris tersebut sudah melalui Rapat Pleno,” kata Rudi Horizon lagi.
Ketua KONI membenarkan realisasi anggaran tahun 2022 baru dapat terealisasi sebanyak Rp3 miliar.
Dijelaskannya, proses realisasi anggaran dengan proses pencairan tiga tahap menjadikan salah satu kendala bagi KONI untuk mengajukan penggunaan anggaran, Hal tersebut disebabkan sebahagian Cabor melakukan kegiatan di akhir tahun nantinya.
“Kami berharap kepada Pemerintah Daerah dalam proses pencairan dana KONI nantinya dibuat sebanyak dua tahap dan cabang olahraga punya waktu untuk membuat SPJ nantinya”,bebernya
Pemberian uang pembinaan dahulunya bersifat lump sum, namun untuk saat sekarang kita akan memberikan uang pembinaan langsung kepada atlet yang bersangkutan dan kami tidak ingin ada keluhan dari atlet untuk mengikuti pertandingan,” tegasnya.
Discussion about this post